Cinta pertama?

 Tidak semua cinta pertama datang dalam bentuk pandangan pertama, jantung berdebar, atau momen dramatis seperti di film. Ada juga cinta pertama yang datang perlahan, dan Diam-diam. Tumbuh dari rasa nyaman yang tanpa disadari berubah menjadi rasa sayang yang tulus. 


Waktu itu aku masih duduk di bangku kelas 6. Ia bukan tipe yang menonjol,tapi dia aktif di bidang olahraga dan juga mata pelajaran tentang agama. 


Aku sudah mengenal nya sangat lama, aku berteman dengannya saat masih TK sampai sekarang, aku tau semua tentangnya, film kesukaan nya,makanan kesukaannya, dan hal lainnya. 


Saat dia tersenyum ada lesung di pipinya dan membuat senyumannya menjadi lebih manis seperti madu, dan wajahnya yang tenang seperti ombak laut, dan sikap nya yang membuat kehangatan seolah-olah seperti memakai selimut di saat kedinginan. 


Aku tak pernah bilang pada siapa pun, bahkan sahabat terdekatnku sendiri tentang perasaan ini. Tapi setiap momen momen bersama denganmya contohnya seperti berangkat sekolah berasama, memainkan rambutnya,atau mengobrol dengannya yang membuat aku senang dan tenang. 


Aku sering mencuri pandang padanya,sering mencarinya ketika di kerumunan,sering menghirup aroma parfumnya, dan mencari topik agar bisa mengobrol dengan nya. 


Cinta pertama bukan selalu soal keberanian. Kadang, itu tentang menikmati kehadiran seseorang... meski tak pernah memiliki. 


Dan ketika suatu hari aku melihat dia mencintai orang lain,di situlah aku tahu bahwa dia hanya menganggap ku sebagai teman masa kecil, bukan lebih. Aku telah berekspektasi lebih kepadanya. 

Di situlah aku memutuskan untuk menghilangkan perasaan itu dan tidak ingin berekpetasi lebih lagi kepada seseorang, karna itu hanya akan memberi luka yang membekas di benakku. 


Setelah waktu berlalu dengan cepat akhirnya aku bisa terlepas dari persaan itu dan melupakan orang itu. 


Tapi tiap kali aku mengingat momen itu, dipikiran ku itu adalah hal yang menjijikkan yang pernah aku lakukan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Birunya laut

Bunga mawar